Suicidal
Dunia imaji.
Akankah cinta bagian dari imaji?
Lalu apa yang ada di benakku sebenarnya.
Rupa dan warnanya terlarut dalam kumpulan nafsu,
aromanya terbelenggu dalam dosa.
Tuhan,
Jernihkan aku,
Aku memohon.
Sepi ini membunuhku, perlahan.
Jakarta, 22 Desember 2016 23:15
persinggahan sebentar
Kamu,
singgah sebentar
seperti awan yang tertinggal arakan
untuk sebuah lelah sebelum pulang
tanpa rumah tanpa tujuan
Kamu,
duduk sebentar
membuka ikat sepatumu
sambil mencelotehkan cerita entah nyata
tanpa koma tanpa akhir
Kamu,
berhenti sebentar
memandang ke suatu arah
sambil melenguh kesah
tanpa kata tanpa suara
Kamu,
kembali ke arakan
kembali mengikat sepatumu
seperti lelaki yang sudah-sudah
tanpa makian tanpa pekikan
Lalu,
tertinggal jejak
atas tanpa nama
seperti yang sudah-sudah
melewati batas.
–Jakarta, 14 Desember 2014–
–berikan aku kekuatan, aku tak butuh kenangan–
akan ada masa
Akan ada suatu masa
saat kamu kembali menjadi remaja
yang bertingkah menggelikan
Kamu jatuh cinta setengah mati
pada lelaki yang terlalu sempurna
untuk dibagikan kisahnya ke orang lain
Pada lelaki yang ingin kamu teriakkan namanya
sekaligus kamu rahasiakan dari dunia
tepat pada saat yang sama
Pada lelaki yang membosankan
bagi kebanyakan wanita
tapi tidak sedetik pun muncul kejenuhanmu
Akan ada suatu masa
saat kamu kembali menjadi remaja
yang bertingkah menggelikan
–Jakarta, 19 Juli 2014 22:42–
tentang
Kamu..
Rindu..
Dan lalu..
Rasa itu..
Laraku..
Terpaku..
Tentang hari ini..
Tentang sewaktu kemarin..
Tentang keputusan lusa nanti..
Terikat janji pada hati
Bertentang pada satu kehadiran
Berbentang fakta di antara dua cerita
Pungut aku dalam keegoisan
Berikan aku satu kata cukup
Hingga tidak ada lagi perkara
–Jakarta, 12 Juli 2014 21:14–
–resah–
rubuh
Sewaktu lalu,
sebelum aku bercengkerama denganmu
menikmati keluh duniamu
Sewaktu lalu,
sebelum aku bertemu dengan matamu
menatap setiap rahasiamu
Sewaktu lalu,
sebelum aku merapatkan tubuhku pada pelukanmu
menghangatkan setiap jarimu
Sewaktu lalu,
sebelum aku bangun dari mimpi ini
peringatan itu sudah datang
Mimpi buruk yang berlalu
datang mewujud, membekukan kekhawatiran
dan aku kembali rubuh.
Seandai kita berdiri di kota yang sama,
akan tampak lebih mudah
menyelesaikan semua perkara.
Tapi kita tidak.
–Jakarta, 24 Juni 2014 22:21–
–Tuhan, masihkah kau bersamaku?–